Selasa, 17 November 2015

Sejarah Suku TiongHua Ke Singkawang

Asal usul komunitas Tionghoa di Nusantara memiliki sejarah yang menarik.  Mereka ternyata berasal dari suku yang berbeda satu sama lain. Tidak hanya yang kita kenal yaitu ‘orang China’ saja. Orang Tionghoa di Indonesia datang dari dua propinsi yaitu Fujian dan Guangdong. Kelompok terbesar yang ada di Indonesia adalah Hokkian (Fujian) yang menurut sensus tahun 1930 berjumlah 550.000 jiwa. Mereka tersebar di Jawa, Madura, Sumatera (kecuali Bengkalis), Indonesia bagian Timur dan sedikit di Kalimantan Barat. Kelompok lainnya yaitu Hakka yang berasal dari Barat Daya propinsi Fujian dan menurut sensus 1930 berjumlah 200.000 jiwa. Kelompok ini banyak terdapat di Kalimantan Barat.
 Diangkat dari disertasi Harry Purwanto di Universitas Indonesia buku Orang Cina Khek dari Singkawang ini membahas kehidupan kebudayaan kelompok Hakka (Ke Jia atau Khek) di Indonesia, khususnya di Singkawang, Kalimantan Barat.
 Salah satu hal yang menarik adalah istilah ‘China’ yang masih digunakan mereka. Orang-orang China Singkawang, Kalimantan Barat dan di Bangka selalu mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Ch’in tanpa memiliki anggapan bahwa istilah itu mengandung konotasi merendahkan atau menghina. Tidak jarang pula mereka mengidentifikasikan diri sebagai orang Tong Nyin atau orang dari dinasti Tang (618-907 M) yang merupakan orang Manchu (hal.20).
Menurut pendapat pakar sejarah, istilah China diambil dari Dinasti Qin (baca: Chin) yang berkuasa pada 221-206 SM. Alasannya karena kaisar Qin yang pertama dianggap sebagai pemersatu negeri China. Begitupula dengan Orang Belanda, Inggris dan Italia yang menyebut negeri China dengan China. Sementara orang Rusia menyebut China dengan Kitai (China). Ada pendapat lain di daratan China yang mengatakan bahwa kata China diasosiasikan dengan kata Zhina, sebuah kata yang sengaja diciptakan oleh orang Jepang untuk menghina orang China. Sedangkan orang Jawa jaman dahulu menyebut mereka dengan nama Tartar.
Hal menarik lainnya dalam buku ini adalah penjelasan yang gamblang dan menyeluruh mengenai alasan mengapa orang ‘China’ masih sulit diterima sepenuhnya oleh orang ‘Indonesia’. Penulis menghubungkan dengan orientasi sejumlah orang ‘China’ yang masih sangat kuat pada negeri leluhurnya serta pandangan merendahkan mereka terhadap suku-suku lain di Indonesia. Sikap inilah yang menghalangi mereka untuk berasimilasi dengan warga setempat (hal.103).
Selain itu kita diberikan pula data sejarah dan lapangan mengenai persoalan ‘China’ di Indonesia, hasil ketekunan penulis selama 15 tahun. Antara lain; pembahasan mengenai perjanjian dwi kewarganegaraan di zaman pemerintahan Soekarno (hal.68), awal kontak antara orang ‘China’ dengan penduduk asli Kalimantan Barat (hal.117), asal usul nama kota Singkawang yang berasal dari bahasa Hakka, San Kheu Yong (Shan= gunung, Kou= mulut sungai, dan Yang= lautan). Nama Singkawang ini rupanya muncul dari penafsiran para perantau China di masa lampau (hal.138).
Kelompok orang Khek ini ternyata selalu dianggap “tamu” oleh sesama orang China (baik di Fujian, Guangdong maupun di luar negeri). Pada abad ke-10, mereka pindah dari Henan ke Shantung kemudian pada abad ke-13 pindah ke Fujian. Mereka didesak ke Barat  oleh penduduk Fujian dan Guangdong, ke daerah perbukitan yang kurang subur di perbatasan Fujian dan Guangdong. Pengalaman berpindah-pindah dan berjuang untuk hidup dalam kehidupan yang keras inilah yang menyebabkan perseteruan dengan kelompok lain. Mereka menjadi lebih ulet, gigih, keras ketika harus pindah lagi ke luar negerinya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Di tempat baru, seperti di Kalimantan, adaptasi mereka ternyata cukup tinggi meskipun mereka dianggap kurang ramah.
Tahun 1760 mereka datang dalam jumlah yang besar ke Kalimantan. Mula-mula mereka didatangkan dan dipekerjakan di tambang emas oleh Sultan Sambas sejak tahun 1740-an. Sebelumnya, hanya orang Dayak dan Melayu yang menjadi penambang tetapi ternyata hasil yang diperoleh sedikit.  Sementara itu orang Khek lebih berpengalaman dan unggul dalam teknologi penambangan sehingga dapat memproduksi emas lebih banyak. Orang Khek pada saat itu juga memiliki organisasi untuk mendatangkan buruh ‘China’ dari daratan China dan menguasai buruh sehingga pertambangan dapat terus berlangsung.
Lama kelamaan, karena alasan-alasan seperti ingin bagian yang lebih besar dan tidak puas pada Sultan (mereka merasa diperas) maka mereka tidak menyerahkan emasnya kepada Sultan Sambas tetapi untuk diri mereka sendiri dan mendirikan kongsi. Kongsi adalah organisasi yang mengurus kehidupan orang Khek termasuk memiliki pasukan keamanan untuk menjaga keselamatan masyarakat Khek.
Kongsi pertama menurut Victor Purcell dalam The Chinese in Southeast Asia adalah Lan-fang didirikan di Mandor oleh Lo-Fong-Phak yang berasal dari suku Hakka. Ia tiba di Borneo pada 1772 dengan 100 orang anggota keluarga. Pada awalnya mereka bergerak di bidang pertanian dan tidak ada hubungannya dengan pertambangan. Sementara itu dua kongsi besar lainnya adalah Ta-kang dan San-t’iao-kou. Keberadaan kongsi-kongsi ini tidak disukai pemerintah Hindia Belanda karena mereka menganggap seperti ‘negara dalam negara’. Alasannya ada beberapa kongsi besar dan kecil memiliki pasukan sendiri, seperti Lan-fang memiliki 6000 prajurit, Ta-kang 10.000 prajurit dan San-t’iao-kou 5000 prajurit.
Akhir abad ke-18, kongsi-kongsi ini tidak lagi ‘mengakui’ kekuasaan Sultan Sambas. Kemudian mereka memberontak dan berusaha mengambil alih usaha tambang emas tersebut. Orang Khek juga pernah bersengketa dengan orang Dayak. Penyebabnya mungkin karena masalah tanah ketika orang Khe mulai membuka hutan untuk ditanami lada dan sayuran.
Kajian antropologis yang menjadi kajian utama buku ini tentunya merupakan  bagian yang tidak kalah menarik. Misalnya ketika mereka dipaksa pindah meninggalkan rumah dan tanah mereka, peraturan pemerintah mengenai perimbangan antara murid bumiputera dan murid Tionghoa yang mengakibatkan banyak anak Tionghoa terpaksa tidak sekolah, dan pembahasan mengenai kewajiban orang Tionghoa mengganti namanya dengan nama Indonesia. Padahal, nama bagi orang Tionghoa memiliki makna khusus dan menunjukkan ke’aku’an mereka. Sehingga muncullah nama-nama yang terdengar aneh di telinga, misalnya ada seorang pria di Singkawang yang bernama Tjhin Sin Kie yang mengganti namanya menjadi Fatmawati (hal.279).
 Masih soal penggantian nama, ada di antara mereka yang menggunakan nama Ngatijan. Sekilas nama ini mengingatkan pada nama orang Jawa. Alasan memilih nama ini karena ada pertimbangan untuk tetap menyertakan nama she (marga) mereka ke dalam nama Indonesia. Sebelum berganti nama, ia bernama Ng Sjak Tshin (hal.335). Mereka justru tidak memilih nama Dayak tetapi cenderung memilih nama Jawa atau Melayu. Penulis mengaitkan alasan ini dengan konflik berdarah yang merupakan rangkaian peristiwa pengungsian tahun 1967 yang rupanya menimbulkan ‘rasa permusuhan laten’.
 Seperti pengalaman nenek moyang mereka di negeri leluhur yang selalu dipinggirkan, peristiwa  yang hampir mirip yaitu ‘pengungsian’  tahun 1967 juga dialami orang Khek di perantauan. Peristiwa tersebut merupakan ekses politik konfrontasi Indonesia dengan Malaysia dan peristiwa pemberontakan komunis tahun 1965. Berawal dari konflik terbuka antara ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) melawan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS) dan Pasukan Gerilya Rakyat Kalimantan Utara (Paraku). Kelompok PGRS (Pasukan Gerilya Rakyat Serawak) yang terdiri dari orang-orang Cina Komunis atau Leftist (kiri) bersikap oposan terhadap pemerintah RI dan Malaysia.
Kejadiannya berawal pada bulan Juli 1967, ketika itu PGRS menyerang pangkalan udara di Senggau Ledo dekat Serawak. Akibatnya, pemerintah RI berusaha mendapat dukungan dari Malaysia untuk menumpas gerakan tersebut. Oleh karena gerakan itu didukung oleh orang-orang China maka tindakan berikutnya adalah memindahkan orang China dari daerah pedalaman ke kota. Tujuannya untuk mengisolasi sumber logistik dan intelijen mereka. Dalam ‘menumpas’ PGRS, peranan orang Dayak sangat penting sekali. Diperkirakan sekitar 50.000 orang China dipaksa pindah dari desa ke kota. Sedangkan sebagian lainnya terbunuh.
Dilengkapi dengan indeks, foto-foto, tabel serta bagan, buku ini tidak hanya menarik tetapi juga kaya akan informasi yang mewarnai keragaman studi mengenai salah satu komunitas di Indonesia. Salah satu komunitas yang dalam sejarahnya kerapkali menjadi sasaran diskriminasi dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Selebihnya, untuk lebih dalam menelusuri seluk beluk orang Khek di Indonesia, Thuk Lia Su (baca buku ini) saja!

Kumpulan Gambar Kelinci Peliharaan

Koleksi gambar foto kelinci lucu yang mana terdapat gambar kelinci hias. jenis kelinci hias itu apa aja sih? dan bagaimana memilih bibit kelinci hias ?. Temukan jawabannya disini, Apakah anda penyayang kelinci lucu? tepat sekali anda mengunjungi blog ini. Disini kami menyediakan berbagai macam koleksi gambar kelinci yang mana kelinci tersebut sungguh lucu dan imut.
Kelinci merupakan jenis hewan yang herbivora dimana mereka beranak dengan cara melahirkan. Hewan ini memang termasuk salah satu hewan lucu. Kelinci banyak diternakan di kampung-kampung khusunya di daerah Jawa Barat.
Sekarang ini, banyak sekali yang menjadikan kelinci sebagai hewan peliharaan yang menghangatkan suasana rumah mereka. Dengan jenis-jenis kelinci yang memiliki keindahan tersendiri wajar saja banyak yang menyukainya. Denagn apa yang disuguhkan pada gambar dibawah anda dapat mengetahui berbagai macam jenis kelinci yang lengkap disertai gambarnya sehingga dapat menambah pengetahuan bagi kita semua. Oke langsung saja dilihat-lihat kelinci hias yang imut dan lucu ini. Kasih tahu ya yang mana yang anda paling suka dengan memberikan komentar di akhir postingan ini!

Ini adalah Gambar Kelinci hias tersebut:

Kelinci hias angora
Kelinci hias angora
kelinci hias dutch
kelinci hias dutch
Kelinci hias English angora full face
Kelinci hias English angora full face
Kelinci hias English spot
Kelinci hias English spot
kelinci hias Holland dwarf
kelinci hias Holland dwarf
kelinci hias Holland lop
kelinci hias Holland lop
kelinci hias jenis fuzzy lop
kelinci hias jenis fuzzy lop
kelinci hias jenis jersey wolly
kelinci hias jenis jersey wolly
kelinci hias lyon
kelinci hias lyon
kelinci hias mini Nederland Himalayan
kelinci hias mini Nederland Himalayan
kelinci hias mini Netherland dwarf hotot
kelinci hias mini Netherland dwarf hotot
kelinci hias new Zealand white
kelinci hias new Zealand white
kelinci hias new Zealand white
kelinci hias new Zealand white
kelinci hias rex
kelinci hias rex
Kelinci Jenis Nederland
Kelinci Jenis Nederland

Makna Dari 9 Buah Roh

Kesembilan Buah Roh



Kekristenan mengajarkan umatNya untuk menjadi smart di dunia Roh dan santun dalam tutur kata dan apik dalam bertingkah laku! Sikap liar seorang yang bertobat terkadang malah menjadi-jadi mana kala ia tidak dapat mempertahankan kehidupan imannya. Harus disadari kekristenan tidak dapat diukur dari karunia-karunia supranatural yang diungkapkan oleh Alkitab sebab kuasa kegelapanpun sanggup melakukannya. Kehidupan Kristen dapat diukur dengan buah-buah Roh yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Paulus mengungkapnya dalam Galatia 5:22,23: Kasih, Sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan (iman), kelemah lembutan, penguasaan diri.
Kesembilan buah Roh ini yang merupakan aspek-aspek dari karakter Allah yangg harus dibentuk didalam dalam kehidupan orang percaya dan buah-buah roh ini harus dibedakan dengan kesembilan karunia Roh Kudus. Antara karunia dan buah roh adalah dua sisi yang berbeda yang ada dilingkungan anak-anak Tuhan. Harus dicermati bahwa buah roh adalah kebutuhan vital setiap hati yang harus dikonsumsi anak-anak Tuhan sementara karunia roh adalah bonus istimewa yang diberikan Allah kepada orang percaya!
Keseimbangan Antara Karunia dan Buah Roh
Yesus sendiri mengajarkan bahwa berbagai macam karunia tidak bisa menjamin orang dapat dikenal dan berkenan kepada Allah! Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa :,Bukan setiap orang yg berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk kedalam kerajaan, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,buklankah kami bernubuat demi namaMu,dan mengusir setan demi namaMu,dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga ? Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu [ Aku tdk pernah mempunyai hubungan yg intim dgn kamu] Enyahlah dari pada-Ku kamu sekalian pembuat kejahatan ! (Mat 7:21-23).
Peringatan tegas ditujukan kepada mereka yang keranjingan akan berbagai macam karunia. Kata bernubuat itu sinkron dengan berkotbah yang dalam bahasa Yunaninya adalah propheteuo yang memiliki arti foretell events, divine, speak under inspiration, dapat diartikan bahwa bernubuat itu berbicara dibawah pewahyuan. Kotbah terbaik bukan merupakan jaminan mereka adalah miliki kesayangan Tuhan sendiri sebab terbukti dalam akhir peristiwa mereka ditolak oleh Tuhan sendiri.
Kata Mengusir setan dalam bahasa Yunaninya adalah ek-bal’-lo daimonion, dapat diartikan menolak, mengusir dan memerintahkan! Harus disadari bahwa Yesus sendiri mengusir setan dalam pelayanannya namun Kristus sendiri tidak menekankan setan centris dalam pelayanannya. Mereka yang menganggap pakar mengusir setan harus berpikir dua kali bahwa itupun bukan jaminan masuk dalam kemuliaan sorga kekal!
Penolakan Yesus yang terakhir adalah Mengadakan banyak mujizat yang diambil dari kata daimonion yang berarti sebuah perpanjangan dari dewa, Ini dapat diartikan juga sebagai works of power King James Version menterjemahkan dengan Devil, god. Yesus sendiri memperingatkan bahwa : Sebab Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan. ( Mark 13:22). Jika orang pilihan saja bisa disesatkan itu berarti betapa rapuhnya anak-anak Tuhan yang hanya keranjingan akan berbagai macam mujizat!
Bila seseorang berjalan didalam area karunia Roh maka ia harus mengantisipasi jangan sampai tidak didapati buah-buah roh! Sebab merupakan suatu malapetaka yang besar diakhir pelayannya akan ditolak oleh Tuhan secara terus terang enyahlah kamu pembuat kejahatan. Itu berati Karunia Roh tanpa buah roh adalah suatu kejahatan yang tidak akan bisa ditolerir oleh Tuhan sendiri! Perlu adanya keseimbangan keduanya!
Sembilan Tanaman yg Paralel dgn Buah-buah Roh,
Kidung Agung menyiratkan akan sinkronisasi pohon-pohon yang disebutkan dalam Kidung Agung 4:12 dengan apa yang diungkapkan oleh Paulus dalam Galatia 5:22,23 sekaligus pohon yang diungkapkan dalam Kidung Agung merupakan simbol dari buah roh yaitu :
Kasih disejajarkan dengan pohon delima
Sukacita disejajarkan dengan pohon pacar
Damai disejajarkan dengan Narwastu
Kesabaran disejajarkan dengan kunyit
Kemurahan disejajarkan dengan pohon tebu
Kebaikan disejajarkan dengan kayu manis
Kesetiaan disejajarkan dengan kemenyan
Kelemh lembutan disejajarkn dengan Mur
Penguasaan diri disejajarkan dengan gaharu.
Untuk memahami pengertian akan buah-buah roh maka definisanya adalah sebagai berikut :
1. Kasih
Kasih adalah suatu komitmen yang didasarkan tidak atas perasaan! Buah kasih akan mengalir bila tumbuhan itu sudah tampak dewasa. Karena itu kasih dimulai didalam kehendak atau roh. Kemudian mengalir kedalam jiwa yang bermuatan emosi-emosi kita. Pada akhirnya kasih itu diekspresikan oleh berbagai perbuatan lahiriah dalam bentuk yang sangat positif sebagai ungkapan dari karakter, sifat dan perbuatan Allah sendiri (1 Yoh 4:8,16). Kasih yg dimaksud dalam hal ini adalah Agape yaitu kasih yg ilahi (bdk Yoh 3:16). Karena ada tiga jenis kasih lain yg jauh lebih fana sifatnya dan mudah terbakar/rusak yaitu: Eros, storge dan philo. Kasih sejati itu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
Cinta kepada Allah
Cinta kepada sesama
Cinta kepada musuh musuh.
Semuanya itu terangkum didlm Dua hukum yg Utama (kesimpulan dari 10 hukum Taurat).
2. Sukacita
Kebahagian yang dimaksud bukan berasal dari dunia ini merupakan hasil dari keintiman dengan Tuhan sendiri sebagai submer dari sukacata tersebut ( Maz 16:11;42:4). Perlu dibedakan antara bergirang (rejoicing) dan sukacita (joy). Kegirangan merupakan manifestasi dari sikap hati sementara sukacita merupakan produk dari Roh Kudus. Pemazmur mengatakan bahwa sukacita itu ditemukan dalam kebenaran (Maz 45:8). Dalam segala keadaan setiap orang patut bersukacita karena itu yang dikehendaki oleh Allah sendiri (Filipi 4:4)
3. Damai Sejahtera,
Damai sejahtera adalah sesuatu yang dirindukan oleh umat dibelahan bumi manapun juga nilainya dihargai lebih dari apapun juga. Namun damai sejahtera shalom yang sejati datangnya dari Allah sebagai sumbernya ( Yoh 14:27; Yes 26:12; Mat 10:12-13 dan Roma 16:20). Dalam bahasa Yunani dan Ibrani arti damai sejahtera itu adalah kelengkapan dan kepenuhan hidup.Yesaya dengan tegas menjelaskan bahwa :
Untk mendapatkannya haruslah dgn hati yg teguh sebagaimana dikatakan pada Yes.26:3. Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepadaMulah ia percaya.
4. Kesabaran
Dalam King James Version kesabaran disebutkan longsuffering secara harafiah artinyamenderita dalam waktu yang sangat lama. Merupakan penerimaan yang kudus terhadap penderitaan yang timbul karena perbuatan orang lain terhadap kita. Kesabaran adalah salah satu atribut Allah (Kel 34:6; Mzm 86:15). Alkitab sendiri memberikan contoh ideal tentang kesabaran ini didalam diri Paulus. Dapat dibandingkan ketika Saulus belum bertobat dan dipenuhi Roh Kudus dia adalah orang keji dan sadis yang jauh dari kesabaran. Setelah pertobatannya dan dibaptis Roh Kudus Paulus memiliki kesabaran tingkat tinggi sehinga ia mendapat predikat sebagai Rasul Kristus!
5. Kemurahan
Arti kata kemurahan berasa dari kata Yunani chrestote
s istilah ini digunakan untuk anggur yang sangat baik, enak rasanya dan dapat mengalir sangat menyenangkan melalui tenggorokan yang meminumnya. Dalam bahasa Ibrani Kemurahan berasal dari kata checed diterjemahkan sebagai kebaikan dan kasih setia (Mzm 63:4; Mzm 107:42-43).
6. Kebaikan
Kebaikan dapat didefinisikan sebagai suatu ketidak mampuan berbuat kejahatan. Kemuliaan Allah yang merupakan karakter dasar Allah (Kel 34:6 ;Ibr 1:3),. Seorang yang baik melakukan apa yg benar, tanpa mempedulikan reaksi orang lain, karena kebaikan sebenarnya tidak mengenal kompromi.
7. Kesetiaan
Alkitab King James menterjemahkannya sebagai iman dan kedua kata ini terkait sangat rumit. Kesetiaan adalah produk dari iman dan iman adalah percaya serta yakin akan kesetiaan Allah dan setia adalah julukan yang diberi kepada Tuhan Yesus (Why 19: 11). Kesetiaan artinya tidak berkianat, tetap menjunjung tinggi tugas dan kepercayaan yang diberi dan melaksanakan bagaimanapun sukarnya, sekalipun harus mengorbankan nyawanya.
8. Kelemah lembutan
Kelemah lembutan nilai dari karakter ini sangat berharga dimata Tuhan ( 1 Pet. 3:4) dan ini merupakan satu kekuatan yg terkendali sangat baik. Tuhan Yesus adalah manusia yang paling lemah-lembut didunia dan sepanjang zaman. Jadi ingat lemah-lembut tidak sama artinya degan kelemahan, Karena Tuhan Yesus adalah manusia yg sangat paling kuat sepanjang zaman.
9. Penguasaan diri
Penguasaan diri ini diambil dari bahasa Yunani yang berarti penguasaan diri atas keinginan-keinginan dan kecintaan atas kesenangan-kesenangan. Ini berlaku untuk setiap bidang kehidupan kita. Karakter ini adalah kemampuan untuk mengendalikan diri oleh Roh yang tidak mungkin dihasilkan oleh usaha kita sendiri.
Dari buah yang dikerjakan oleh Roh Kudus tersebut buah penguasaan diri sebagai bungkus dari keseluruhan buah yang ada tanpa penguasaan diri maka semuanya akan mengalami kehancuran. Ibarat sebuah gelas bila gelasnya pecah maka isi yang ada didalamnya akan tumpah! Bila seseorang tidak bisa menguasai diri dan emosinya meledak-ledak dan membunuh seseorang dan kemudian urusan Polisi masuk penjara maka kasih, sukacita dan damainya akan hilang dalam waktu yang singkat. Semua buah roh adalah penting namun penguasaan diri harus terus diamati dan dijaga agar terus eksis ditengah-tengah kehidupan orang percaya!
Buah roh merupakan standar utama dalam mengamati kehidupan orang percaya! Orang percaya tidak harus hanya dalam berbagai macam karunia saja akan menjadikan seorang hamba Tuhan akan menjadi dukun dan membawa seluruh jemaat kepada pengultusan dirinya. Orang percaya dan khususnya hamba Tuhan harus juga bertumbuh dalam pengenalan akan kebenaran Tuhan. Melalui kebenaran maka seseorang akan dibebaskan dari berbagai macam kesalah sebab firman itu merupakan cermin yang menjadi tolok ukurnya!
Seseorang harus bertumbuh dalam karakternya Yesus Kristus. Ketika Yesus berkata belajarlah daripadaKu (Mat 11:29) maka ia melanjutkan dengan aku lemah lembut dan rendah hati. Ini berarti Yesus ingin menunjukkan agar setiap muridNya belajar buah roh seperti yang diungkapkan oleh Paulus dalam Galatia 5:22,23. Bila seseorang memiliki kehidupan yang dilingkupi selalu dengan buah maka ia tidak akan mengalami berbagai macam kesulitan karena tidak ada hukum dunia ini yang bertentangan dengan buah roh!

Senin, 16 November 2015

Keagungan Seorang Ibu

Keagungan? Ibu sulit merasakan keagungannya saat dia berada disamping cucian yang harus dibersihkan, kurang tidur karena pertikaian hari itu. Sebelum dia bisa mengistirahatkan kakinya yang lelah, dia masih menghadapi piring kotor, pakaian, 3 anak yang kotor yang harus dimandikan dan ditidurkan, dan rumah yang harus dibersihkan untuk perkumpulan ibu pagi nanti. Gelombang sakit hati, kasihan pada diri sendiri, kemudian rasa bersalah menyapu dirinya. Dia merasa sebagai tawanan daripada seorang ratu... dan sangat jauh dari model ibu dimasa Alkitab dimana suami dan anak berdiri dan memujinya sebagai terbesar diantara wanita (Prov. 31:28-29).

Keibuan jelas merupakan salah satu panggilan hidup yang paling kompleks dan sukar. Suatu pengumpulan pendapat diantara wanita menunjukan kesamaan pandangan bahwa membesarkan anak dengan tepat membutuhkan kepintaran dan dorongan seperti menjaga posisi puncak dalam bisnis atau pemerintahan. Dan tugas itu terutama jatuh dipundak ibu selama 6 tahun kehidupan anak. Bahkan setelah itu, hubungannya dengan anak tetap penting untuk berlanjut daripada ayah. Walau ayah pemimpin dalam rumah, ibu yang mengatur coraknya. Banyaknya waktu anak-anak bersamanya memberi dampak seumur hidup atas hidup mereka. Mereka menjadi seperti apa yang diinginkan ibunya. Dia menghadapi tantangan mulia untuk membentuk hidup anaknya dikekekalan. Keibuan merupakan salah satu kehormatan hidup tertinggi, dan salah satu tanggung jawab terberat.

Dimana seorang wanita mendapat pertolongan akan tugas besar itu? Pemazmur berkata: “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi” (Psa. 121:2, NASB). Tuhan memiliki kasih karunia khusus bagi para ibu. Anda lihat, walau Tuhan adalah seorang bapa, dia memiliki hati seorang ibu. Dia bicara pada bangsa Israel, “Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu” (Isa. 66:13, TLB). Tuhan menghibur anaknya seperti seorang ibu.

Pribadi ketiga dalam Tritunggal, Roh Kuduslah yang melakukan fungsi sebagai seorang ibu ini. Yesus menyebutnya Penghibur (John 14:26), dan mengirimNya kepada kita agar kita tidak menjadi yatim piatu (John 14:18, NIV, TLB, NASB). Dan bukankah menarik bahwa kelahiran baru kita kedalam keluarga Tuhan digambarakan sebagai “dilahirkan oleh Roh” (John 3:5, 6, 8, KJV)? Roh Tuhan yang melahirkan kita, yang membagikan hidup ilahinya dengan kita, yang menopang kita, menghibur, dan mengajar kita, terus berjaga dan ingin membantu setiap ibu orang Kristen dalam menjalankan tugas sucinya.

Melalui penyelidikan pelayanan Roh Kudus, seorang ibu mampu mendeteksi tanggung jawab utamanya. Roh datang dari Bapa dan Anak, dan melayani tidak atas dirinya saja tapi juga mereka. Yesus berkata, “...sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” (John 16:13-15, TLB).

Anda bisa lihat, Roh tunduk pada Bapa dan Anak, dan mewakili mereka dalam pelayananNya pada kita. Demikian juga, seorang ibu harus tunduk pada suami dan mewakili otoritasnya kepada anak. Kegagalan melakukan ini menjadi sebab utama kekacauan keluarga dan perpecahan. Saat seorang wanita menolak kehendak suami, itu melemahkan harga diri suami, mematahkan semangat suami untuk mengambil peran pemimpin dalam keluarga, dan menghancurkan aturan otoritas Tuhan yang harus ditetapkan dalam keluarga.

Lebih jauh, seorang istri dan ibu yang dominant membingungkan anak-anak. Tuhan Yesus membuat prinsip penting, yang tidak hanya diaplikasikan terhadap uang tapi juga pada keluarga. “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain” (Matt. 6:24, NIV). Jika ibu dan ayah memiliki otoritas yang sama, anak tidak tahu siapa yang harus mereka taati. Dia akan menggunakan salah satu untuk mendapatkan keinginannya, dan akhirnya kehilangan rasa hormat pada keduanya. Penyelidikan menunjukan bahwa anak bermasalah sering keluarganya didominasi oleh ibu. Tapi jika seorang anak tahu pasti kalau ayahnya yang jadi kepala keluarga, dan ibunya bicara mewakili ayah, dia akan lebih taat dan lebih punya rasa hormat pada orangtuanya.

Perintah Alkitab kepada istri untuk tunduk pada suaminya memiliki dampak lebih besar. Pengulangan penekanan itu dalam Firman menunjukan pentingnya Tuhan menekankan hal itu (Eph. 5:22, 24; Col. 3:18; Tit. 2:5; 1 Pet. 3:1, 5). Orangtua yang berhasil bergantung dari hubungan suami-istri. Dan hubungan suami-istri yang berhasil sangat tergantung pada rasa hormat istri pada suami dan dengan sukacita tunduk pada kehendaknya. Otoritasnya atas anak datang dari suami. Jika istri didalam dan diluar berontak pada otoritas suami, anaknya akan merasakan itu dan mengembangkan pemberontakan yang sama terhadap dia.

Ibu, bangunlah hargailah dan hormatilah suamimu. Disamping hubunganmu dengan Tuhan Yesus, suamimu adalah yang utama dalam hidup. Jika dia salah, jangan merengek, mendesak, atau memarahi. Itu hanya menjauhkan dia dari anda. Jika hal diantara anda ada yang salah, jangan menyibukan diri anda dengan anak sebagai kompensasi ketidakamanan dan kurangnya kasih yang anda rasa dari suamimu. Itu hanya menghancurkan pribadi anak dan lebih jauh menghancurkan hubungan anda dengan suami. Lihat hal yang baik dan ulangi itu dalam pikiranmu. Anda akan menemukan rasa hormat anda lebih meningkat. Dan saat dia merasakan hal itu, dia akan mengusahakan agar itu lebih berkembang lagi. Anda akan bisa menambahkan lebih banyak hal baik untuk dihormati. Pernikahan anda akan meningkat, dan kebebasan anda menjadi ibu yang baik akan berjalan bersama itu. Sebagian istri mengeluh pada saya kalau mereka tidak bisa melihat ada hal baik dalam diri suami mereka. Tapi pasti dulu ada hal yang menarik sampai anda mau bersama dia. Pikirkan kembali hari-hari yang lalu, dan perbesar hal itu..

Tanggung jawab kedua seorang ibu adalah seperti Roh Kudus yang diberikan padanya oleh Kristu –sebagai penghibur (John 14:16, 26; 15:26; 16:7). Kata itu secara litarel “seorang yang ada disamping.” Itu menunjukan kemampuan menolong, menguatkan, dan menghibur. Demikian juga, seorang ibu harus dekat dengan anak, menyediakan bantuan, penghiburan dan ketenangan.

Rasul Paulus berkata tentang fungsi ini. Menggambarkan pelayanannya kepada jemaat Tesalonika, “. . . Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi” (1 Thess. 2:7-8, NIV). “Merawat” secara literal “menjaga tetap hangat.” Itu meliputi membuat gembira dan nyaman. Seorang ibu akan mendekatkan diri pada anak dengan sendirinya, melindunginya dari bahaya, menenangkan rasa sakit dan mengurangi sakitnya.

Walau itu alami, sering ditumpulkan oleh tekanan hidup, melalui roh egois, melalui kurangnya rasa aman, melalui kekasaran, kekhawatiran, atau konflik yang belum terselesaikan dengan yang lain. Ibu mungkin membuat dirinya sangat mengganggu dan tajam terhadap anak, menciptakan suasana tidak enak dan perselisihan. Anda bisa lihat, dialah sebenarnya yang membangun suasana rumah. Bapak mungkin kepala, tapi seperti yang dikatakan banyak orang, ibulah hatinya. Suasana hati ibu sering menjadi situasi seluruh rumah, dan bahkan anak terkecil bisa mengerti dampaknya. Pikiran anak kecil seperti video rekaman, dengan seksama merekam setiap kata, sampai kenada suara dan ekspresi wajah. Dan semua itu berdampak pada dirinya kemudian. Sebagian psikolog berkata bahwa pola emosi ditentukan saat dia berumur 2 tahun. Itu seharusnya menjadi kesadaran bagi ibu, dan tantangan untuk menilai prilaku dan tempramen mereka. Kesempatan untuk lebih baik akan mendatangkan efek yang menguntungkan kapanpun itu.

Mrs. Pickit terobsesi ingin memiliki rumah yang bersih sempurna. Pembicaraannya tidak jauh dari “pungut itu, rapikan itu, lakukan lebih baik.” Kerewelan menjadi biasa, merupakan cara hidupnya. Dia mungkin akhirnya mendorong anaknya menjadi sangat berlawanan dengan dia, atau menjadikan mereka sama rewelnya dengan dia.

Mrs. Skelter seorang yang tidak rapi yang selalu terlambat. Dia membuat rumahnya selalu dalam keadaan bergolak, teriakan agar semuanya cepat. Seorang anak yang hidup dalam tekanan seperti itu akan menjadi tegang dan bermasalah. Dia melakukan tugas sekolahnya dengan buruk dan sulit bergaul dengan anak lain.

Mrs. Wartner seorang yang terlalu khawatir. Dia khawatir, cemas, merengek, dan membesarkan semua masalah kecil. Dan setiap kekhawatiran itu masuk kedalam kesadaran anak disampingnya, membangun roh kekhawatiran yang memperbudaknya seumur hidup, tapi bisa keluar hanya dengan mujisat anugrah Tuhan.

Mrs. Grumpman seorang yang tidak bahagia dan tidak puas. Dia mengeluh tentang hidupnya. Dia mengeluh tentang bagaimana orang memperlakukannya. Dia mengeluh tentang semua ketidaknyamanan yang dia alami. Dan kuping kecil disampingnya mengirim signal keotak anak membuat ketidakpuasan menjadi pola kebiasaan hidupnya juga.

Seorang anak membutuhkan seseorang didekatnya yang mengasihi dia lebih dari keadaan rumah, yang hatinya ada sukacita Yesus Kristus, yang menunjukan ketenangan dari dalam selama keadaan sehari-hari yang mencobai, seorang yang sabar dan baik, yang mendorong dan menghibur. Ibu, Roh Tuhan bisa membuat anda seperti pribadi diatas. Datanglah kehadapanNya pada hari itu dan minta hikmat dan kekuatan.

Kemudian berikan waktu dengan anak anda. Bacakan itu pada mereka. Ajarkan Firman itu pada mereka. Berjalan-jalannya dengan mereka, tunjukan hal yang menarik sepanjang jalan. Bermainlah dengan mereka. Ciptakan hal menantang bagi mereka. Perlihatkan ketertarikan akan proyek mereka. Bersedialah saat mereka membutuhkan anda. Dan seperti Roh Tuhan, simpatik dan berbelas kasihan. Anak anda suatu hari akan berdiri dan memuji anda untuk itu.

Ibu yang Bekerja

Pemikiran tentang ibu yang dekat dengan anak menimbulkan pertanyaan apakah dia bisa bekerja selain dirumah. Itu sangat sulit dibuktikan dari Alkitab apakah seorang ibu salah kalau bekerja. Teladan ibu dalam Proverbs 31 memperbolehkannya. “Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. . . . Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. . . . Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang” (Prov. 31:13, 16-18, 24, TLB). Wanita memang berkontribusi terhadap pendapatan keluarga dimasa Alkitab.

Telah jelas dari Alkitab, kalau suami tanggung jawab utamanya menyediakan kebutuhan fisik keluarga. Sebelum seorang istri pergi kerja, saya mengusulkan agar dia dan suaminya duduk bersama dan menjawab beberapa pertanyaan penting. Pertama, kenapa mereka ingin dia bekerja? Jika itu karena dia bosan dengan perannya sebagai seorang ibu, bekerja mungkin bukan jawaban. Dia perlu memikirkan prilaku dan menghadapi tantangan sebagai seorang ibu. Unutk melakukan tugas dari Tuhan, terutama anak kecil, membutuhkan seluruh kepintaran, keahlian dan menghabiskan seluruh waktu yang bisa diberikannya. Jika motivasinya untuk membeli lebih banyak baju atau membeli barang yang mewah bagi keluarga, mungkin baik dia dan suami perlu menyesuaikan kembali prioritas mereka agar selaras dengan Firman Tuhan. Jika sebaliknya itu dilakukan untuk keperluan hidup, berdampak pada pendidikan anak, atau menyediakan sesuatu yang sangat diperlukan, Alkitab tidak menghalanginya.

Tapi ada pertanyaan kedua: apakah dia bisa memenuhi tugasnya sebagai pengurus rumah dengan bahagia? Rasul Paulus menasihat wanita untuk “membimbing rumah” (1 Tim. 5:14, KJV), satu kata dari teks asli berarti “mengatur rumah, menjaga rumah.” Dia juga menyuruh mereka untuk menjadi “penjaga rumah” (Titus 2:5, KJV), kata yang mirip secara literal “bekerja dirumah”. Dengan kata lain, Tuhan memaksudkan istri dan ibu untuk dirumah. Dia memiliki tanggung jawab menjaga keadaan rumah. Menjaga rumah bisa menjadi pekerjaan yang membuat frustrasi bagi istri yang bekerja, merugikan seluruh keluarga. Seorang suami yang mengasihinya dan peka terhadap kebutuhannya akan menolongnya dirumah, tapi menawarkan bantuan jauh berbeda dari menyerahkan tugasnya seperti yang terjadi saat wanita bekerja. Ini berlawanan dengan peran yang sudah ditetapkan Tuhan bagi suami dan istri. Kalau istri perlu bekerja, ayah harus memobilisasi seluruh keluarga untuk membantu. Anak bisa belajara tentang kerja tim dan tanggung jawab didalamnya.

Pertanyaan ketiga: apa keuntungannya? Jangan lupa menghitung semua hal: pajak Negara, pajak pendapatan, persembahan, penjaga bayi jika diperlukan, baju tambahan, transportasi, dll. Sebagian pasangan menemukan kalau mereka lebih banyak kehilangan uang kalau ibu bekerja.

Pertanyaan keempat yang paling penting. Apa dampaknya bagi anak? Bagi sebagian anak, pulang kerumah yang kosong mendorong kemandirian dan kedewasaan. Bagi yang lain, menghasilkan ketidakamanan dan cobaan untuk terlibat masalah. Penjaga bayi mungkin menolong, tapi tidak ada penjaga bayi yang memberi kasih seperti ibunya sendiri. Jika anak semua sekolah, kerja paruh waktu mungkin jawabannya.

Inilah hal yang harus disepakati suami dan istri. Jika istri bekerja tanpa persetujuan suami, masalahnya makin serius. Bersama cari petunjuk Tuhan dengan keinginan untuk melakukan kehendakNya, dan Dia pasti membimbing (Prov. 3:5-6).

Perceraian merupakan salah satu tragedy dimasa kini, tapi itu terjadi dan mengabaikannya tidak menghilangkan itu. Disebagian besar kasus, anak terlibat, menghasilkan pasukan orangtua tunggal. Didalamnya janda, dan ibu tanpa kawin dan hal ini terus bertambah. Kebanyakan orangtua tunggal adalah wanita, dan kita akan sedikit membahasnya disini. Pembahasan ini juga bisa kepada ayah tunggal..

Baru-baru ini saya mendapat kesempatan bertanya pada kelompok orangtua tunggal Kristen tentang masalah mereka sebagai orangtua. Sebagian besar bercerai. Saat saya bertanya nasihat yang dibutuhkan seorang yang menjadi orangtua tunggal, seorang wanita menulis, “jika mungkin, jangan jadi seperti kami.” Itulah nasihat terbaik. Tuhan punya solusi bagi setiap masalah perkawinan. Jika ada harapan berdamai, usahakan itu apakah kemudian akhirnya cerai atau tidak. Melalui nasihat dalam Tuhan dan keinginan untuk mengusahakan perkawinan ada harapan berhasil.

Bagi janda, nasihat diatas percuma. Dan yang sudah bercerai, itu sudah terlambat. Kemudian apa masalah orangtua tunggal? Salah satunya adalah kesepian. “Jam 8 atau 9, ketika anak anda sudah tidur, anda sendirian. Tidak ada tempat berbagi beban dan kebahagiaan. Anda punya tanggung jawab membesarkan anak. Tapi anak tidak memenuhi kebutuhan tingkatan komunikasi anda. Sering kesepian menjadi mengasihani diri.”

Apa jawaban bagi kesepian ini? Seseorang menulis, “bergabung dengan kelompok orangtua tunggal yang tertarik akan pemeliharaan anak disamping kebutuhan social, terutama kelompok yang Kristen.” Keluar bersama keluarga dengan kelompok seperti itu akan menunjukan anak anda orangtua lawan jenis dan menolong memenuhi kekosongan itu. Bagi anda penting untuk mendapat persekutuan dengan orang dewasa lain. Hubungan dengan orang dewasa yang mengalami hal yang sama akan memenuhi kebutuhan hidup anda dan menolong anda berhubungan dengan anak anda lebih baik, Tapi obat kesepian paling baik adalah membangun hubungan dengan Tuhan. Dia berjanji tidak akan meninggalkan atau melupakan anda (Heb. 13:5).

Masalah kedua adalah waktu, tenaga, dan kesabaran dalam memenuhi kebutuhan anak. Seorang wanita menulis, “sering terasa tidak cukup waktu dalam sehari untuk jadi ibu. Sebagai contoh, setelah lelah dikantor, sekarang waktunya menjemput anak dari sekolah. Dia bermain sepanjang hari dan tidak tahu frustrasi saya. Dia sangat senang melihat ibunya. Dia ingin ibunya. Tapi ibunya terlalu lelah. Dan datang waktu makan malam, mencuci, dan bersih-bersih lainnya. Kemudian sudah waktu tidur. Kemana semua waktu itu? Orangtua tunggal harus melakukan 2 pekerjaan. Tapi anaknya butuh kasih sayang yang hanya bisa diberi orangtuanya. Apakah ada waktu?”

Orangtua tunggal menjawab pertanyaannya. Perhatikan! “anak anda butuh anda, orangtuanya, sekarang –bukan saat anda ada waktu, tapi sekarang. Maka itu, anda harus memberi waktu. Bagikan aktifitas anda dengan anak, ijinkan dia menolong. Tidak mudah, pasti, tapi penting.”

Masalah ketiga berkaitan dengan pasangan mereka yang lalu dan kepahitan yang ada diantara mereka. Selalu ada cobaan untuk menyalahkan pasangan anda dan membuatnya buruk dimata anak anda. Ayah tunggal menawarkan nasihat: “jangan kritik ex anda. Dorong anak untuk mengasihi dia. Dan lakukan sebisa anda agar anak jelas kalau dia tidak bertanggung jawab atas perceraian itu.” Seorang yang bercerai berkata kalau setiap malam dia berdoa dengan anaknya saat tidur, dia menyakinkan anaknya kalau Tuhan dan dia serta ayahnya mengasihinya. Walau ditengah bencana perceraian, sikecil menikmati hubungan yang sehat dengan ayahnya.

Hanya ada satu cara mengurangi sakit perceraian dan menyembuhkan sebagian luka. “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Eph. 4:31, 32, NIV).

Orangtua tunggal dan anaknya adalah orang yang membutuhkan. Merupakan kebaikan bagi setiap keluarga yang lengkap untuk menjangkau mereka. Sebagian anak korban perceraian tidak pernah merasakan hubungan perkawinan yang bahagia. Kita bisa mengundang mereka kerumah dan menunjukan kalau perkawinan bisa menjadi pengalaman luar biasa. Tuhan bisa menggunakan kita untuk menolong dia membangun keluarga yang berhasil ditahun-tahun mendatang.


Sabtu, 14 November 2015

Cara Menjadi Sahabat Yang Baik

Sekarang, teknologi modern membuat kita bisa memiliki ratusan, bahkan ribuan, ”teman” di situs pertemanan dengan hanya menambahkan nama mereka ke daftar kontak kita. Dan, kalau kita ingin mengakhiri sebuah ”pertemanan”, kita hanya perlu menghapus nama seseorang dari daftar itu. Namun, kejadian tragis wanita Inggris itu menyingkapkan kenyataan yang mengejutkan—banyak orang belum bisa menemukan sahabat sejati. Bahkan, sebuah survei baru-baru ini menunjukkan bahwa meski kini kita bisa berteman dengan lebih banyak orang, jumlah teman kita yang benar-benar akrab telah berkurang.
Seperti kebanyakan orang, Anda mungkin setuju bahwa punya sahabat yang baik itu penting. Anda mungkin juga merasa bahwa menjadi seorang sahabat tidak cukup hanya dengan mengklik sebuah link di layar komputer atau smartphone. Sahabat seperti apa yang Anda cari? Bagaimana Anda bisa menjadi sahabat yang baik? Apa yang perlu kita lakukan untuk menjalin persahabatan yang bertahan lama?
Bacalah empat prinsip di bawah ini, dan cari tahu bagaimana nasihat Alkitab yang praktis bisa membantu Anda menjadi sahabat yang baik.

 1. Tunjukkan Kepedulian yang Tulus

Persahabatan sejati butuh komitmen. Dengan kata lain, seorang sahabat yang baik merasa punya tanggung jawab sebagai sahabat Anda, dan benar-benar peduli kepada Anda. Tentu, komitmen bersifat dua arah, dan itu memerlukan upaya keras dan pengorbanan dari kedua pihak. Namun, pengorbanan itu pasti membuahkan hasil. Tanyai diri Anda, ’Apakah saya rela memberikan diri, waktu, dan hal lain yang saya miliki demi teman saya?’ Ingatlah, untuk mendapat sahabat yang baik, Anda sendiri perlu terlebih dahulu menjadi sahabat yang baik.

SAHABAT YANG ORANG CARI

Irene: ”Sama seperti mengurus kebun yang indah, menjalin persahabatan juga butuh banyak waktu dan usaha. Pertama-tama, kita mesti mau jadi sahabat yang baik buat orang lain. Jangan pelit-pelit memperlihatkan kasih sayang dan perhatian. Dan, kita harus rela korbankan waktu kalau sahabat kita butuh bantuan.”
Luis Alfonso: ”Kehidupan zaman sekarang bikin orang jadi mementingkan diri, bukannya mengorbankan diri. Jadi, kalau ada orang yang dengan tulus peduli kepada kita, itu luar biasa.”

APA KATA ALKITAB?

”Sebagaimana kamu ingin orang lakukan kepadamu, lakukan juga demikian kepada mereka. Praktekkanlah hal memberi, dan kamu akan diberi.” (Lukas 6:31, 38) Di ayat ini, Yesus menasihati kita untuk bermurah hati dan tidak mementingkan diri. Dengan bermurah hati, kita bisa memupuk persahabatan. Jika Anda selalu membantu teman Anda tanpa pamrih, dia pasti ingin bersahabat dengan Anda.

2. Jadilah Teman Bicara yang Baik

Persahabatan sejati tidak bisa bertumbuh tanpa komunikasi yang rutin. Maka, kalian perlu berbagi cerita tentang hal-hal yang sama-sama kalian sukai. Dengarkan apa yang sahabat Anda katakan, dan hargai pendapatnya. Kalau cocok, pujilah dia dan beri dia semangat. Kadang, kita mungkin perlu menasihati atau bahkan menegur sahabat kita, dan itu tidak selalu mudah. Tetapi, seorang sahabat yang setia akan berani memberitahukan kesalahan serius sahabatnya dan memberinya nasihat dengan hati-hati.

SAHABAT YANG ORANG CARI

Juan: ”Sahabat sejati harus bisa menyatakan pendapat apa adanya, tapi tidak kesal kalau kita tidak sependapat.”
Eunice: ”Yang paling saya hargai adalah sahabat yang mau menemani dan mendengarkan saya, apalagi kalau saya ada masalah.”
Silvina: ”Sahabat sejati akan berbicara yang sebenarnya demi kebaikan kita, walaupun dia tahu itu tidak enak didengar.”

APA KATA ALKITAB?

”Setiap orang harus cepat mendengar, lambat berbicara, lambat murka.” (Yakobus 1:19) Sahabat-sahabat yang baik akan saling mendengarkan. Kalau kita terus yang berbicara, kita seolah-olah menunjukkan bahwa pendapat kitalah yang paling penting. Maka, perhatikanlah baik-baik kalau sahabat kita sedang menceritakan isi hatinya dan perasaannya. Dan, jangan tersinggung kalau dia berterus terang kepada Anda. ”Luka-luka yang ditimbulkan oleh seorang yang mengasihi adalah setia,” kata Amsal 27:6.

 3. Jangan Menuntut Kesempurnaan

Semakin akrab kita dengan seorang sahabat, semakin jelas kita melihat kelemahannya. Teman kita memang tidak sempurna, tapi kita juga sama. Karena itu, kita tidak boleh mengharapkan atau menuntut kesempurnaan dari sahabat kita. Sebaliknya, lebih baik kita menghargai kelebihan mereka dan memaklumi kesalahannya.

SAHABAT YANG ORANG CARI

Samuel: ”Kita sering kali menuntut orang lain harus sempurna tapi ke diri sendiri tidak. Jadi, kalau kita sadar kita juga bisa buat salah dan perlu dimaklumi, kita akan lebih rela memaafkan orang lain.”
Daniel: ”Kita perlu terima kenyataan bahwa sahabat kita bisa buat salah. Kalau ada masalah, sebaiknya cepat selesaikan dan lupakan.”

APA KATA ALKITAB?


Wanita yang meminta maaf kepada temannya

Apakah Anda mau memaafkan?Kolose 3:13, 14
”Kita semua sering kali tersandung. Jika seseorang tidak tersandung dalam perkataan, ia adalah manusia sempurna, juga sanggup mengekang seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3:2) Kalau kita sadar akan kebenaran sederhana ini, kita bisa lebih memaklumi sahabat kita. Selanjutnya, itu akan membuat kita mengabaikan kekurangan dan kesalahan kecil yang tidak kita sukai. Alkitab berkata, ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan dengan orang lain. . . . Tetapi selain semua perkara ini, kenakanlah kasih, sebab itu adalah ikatan pemersatu yang sempurna.”Kolose 3:13, 14.

 4. Perluaslah Pergaulan

Memang benar, kita perlu berhati-hati memilih teman. Tetapi, itu tidak berarti kita berteman hanya dengan yang seumur atau yang memiliki latar belakang tertentu. Jika kita juga berteman dengan orang dari segala usia, budaya, dan kebangsaan, wawasan kita akan semakin luas.

SAHABAT YANG ORANG CARI

Unai: ”Kalau kita hanya berteman dengan orang yang seumur dan sama hobinya, kita seperti terus-terusan memakai pakaian dengan warna kesukaan kita. Meski kita suka sekali warna itu, lama-lama kita akan bosan juga.”
Funke: ”Saya senang memperluas pergaulan dan itu membuat saya makin dewasa. Saya belajar untuk bisa berteman dengan orang dari berbagai umur dan latar belakang. Saya jadi lebih supel dan bisa menyesuaikan diri. Teman-teman saya pun senang.”

Menikmati ramah tamah dengan teman dari berbagai usia dan latar belakang

Apakah Anda mau berteman dengan berbagai macam orang?2 Korintus 6:13

APA KATA ALKITAB?

”Maka, sebagai balasan—aku berbicara seperti kepada anak-anak—kamu juga, bukalah dirimu lebar-lebar.” (2 Korintus 6:13) Alkitab menasihati kita untuk berteman dengan berbagai macam orang. Kalau Anda membuka diri dan punya teman dari beragam latar belakang, hidup Anda akan lebih berwarna, dan Anda pun akan disayangi.

Firman Adalah Pelita HIdup


Beberapa ahli teologia mengajarkan bahwa Alkitab benar-benar diinspirasikan oleh Tuhan, dan mengungkapkan secara benar apa yang Tuhan kehendaki untuk kita ketahui mengenai keselamatan—sekalipun demikian ada beberapa hal kecil yang masih menjadi pertentangan. Misalnya saja seorang ahli teologia berpendapat bahwa karya Roh Kudus dalam memberi inspirasi pada Alkitab hanya membenarkan kejadian-kejadian selektif dan ketepatan penyampaian dan penafsiran sebatas untuk mencapai kehendak Allah pada umat manusia." (Dewey Beegle, Inspiration of Scripture, hal 190).
Bagaimanapun juga, kekristenan konservatif tetap berpendapat bahwa Alkitab sangatlah akurat. Alkitab dapat berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan: (1) hal-hal yang dibicarakan; (2) deskripsi-deskripsi non teknis; (3) hal-hal yang sukar dimengerti. Tapi kesalahan aktual dapat dibagi ke dalam beberapa kategori lagi. Jika ada kesalahan dalam Alkitab sekalipun itu kecil, maka Alkitab tak dapat menjadi teladan kita dalam melakukan kebenaran. Saya menjadi standar kebenaran itu, ketika saya menetapkan pernyataan Alkitab mana yang benar dan yang mana yang salah. Dan jika saya tak dapat mempercayai Tuhan untuk fakta-fakta seperti tanggal-tanggal dan ukuran (dimana saya dapat menanyakan padaNya), mengapa saya harus berharap pada-Nya untuk lebih jelas lagi dalam hal seperti dosa dan keselamatan (dimana saya tak dapat bertanya pada-Nya)?
Alkitab tidak menggunakan kata “di dalam” tapi idenya adalah untuk mudah dimengerti
  • Mazmur 19:8-10 - "Taurat Tuhan itu sempurna…Titah Tuhan itu tepat… perintah Tuhan itu murni…hukum-hukum Tuhan itu benar adil semuanya."
  • Mazmur 119:43a - “Firman kebenaran.”
  • Mazmur 119:142b - "Taurat-Mu benar."
  • Mazmur 119:160 - "dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya."
  • Yohanes 17:17b - "Firman-Mu adalah kebenaran."
Alkitab yang tidak akurat bertentangan dengan sifat Tuhan yang benar secara absolut
  • Titus 1:2 - "Allah yang tidak berdusta."
  • Ibrani 6:18 - "Allah tidak mungkin berdusta."
Beberapa orang berpendapat bahwa ini adalah hal-hal kecil, tapi ide bahwa Alkitab salah, dapat membuka pintu yang dapat membahayakan kehidupan spiritual kita. Sewaktu orang memutuskan bahwa mereka mempunyai otoritas untuk menentukan satu ayat dalam Alkitab salah, maka segera dapat ditemukan ayat-ayat lain yang mengandung kesalahan juga. Saya telah menyaksikan hal ini berulangkali setiap tahunnya. Setiap generasi semakin menolak Alkitab, karena mereka menggunakan pendapat mereka sendiri.
[ Jika informasi ini berguna, pertimbangkanlah dalam doa untuk memberi sumbangan guna membantu menutupi biaya-biaya agar menjadikan pelayanan yang membangun iman ini tersedia bagi Anda dan keluarga Anda! Sumbangan bersifat tax-deductible (di Amerika). ]
Diterjemahkan: Robert Tanoni
Pengarang: Dr. John Bechtle